Tari Topeng Ireng saat ini mulai menarik minat mata dunia. Gerakan penari yang kompak, alunan musik dengan tempo cepat dan desain kostum unik menjadi daya tarik tersendiri ketika menonton pertunjukan tarian ini. Bahkan menurut informasi, keunikan tersebut membuat tarian ini dapat tampil pada festival budaya di luar negeri.
Berbeda dengan topik biasanya, kali ini Nona Merapi akan membahas tentang salah satu pertunjukan kesenian yang berasal dari Kawasan Merapi. Pembahasan Tari Topeng Ireng ini dibuat ringkas dan sederhana sehingga bagi yang belum pernah berkunjung ke tempat ini akan mudah mendapatkan berbagai macam informasi. Supaya pengetahuanmu bertambah, yuk segera simak aritkel ini sampai selesai ya!
Tari Topeng Ireng
Kawasan Gunung Merapi merupakan pedesaan dengan banyak keunikan dan ciri khas masing-masing. Selain memiliki tempat wisata yang sangat terkenal, daerah Lereng Merapi juga memiliki kesenian yang berhasil membuat minat para seniman untuk menggarapnya menjadi seni tradisional yang memiliki panggung hingga ke luar negeri. Kesenian Topeng Ireng tersebut akan aku bahas dalam 6 subjudul berikut ini.
1. Gambaran Umum
Tari Topeng Ireng merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Cikal bakal Reog Topeng Ireng berasal dari wilayah Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Jawa Tengah. Munculnya kesenian ini bermula pada tahun 1950an yang lalu.
Kesenian ini merupakan hasil dari metamorphosis kesenian Kubro Siswo yang sangat terkenal di Kabupaten Magelang. Hal yang paling menonjol dari Topeng Ireng adalah kostum yang dikenakan para penari dan gerakan tarinya.
Tempo yang digunakan oleh tarian ini sangat cepat jadi kekompakan penari harus sama antara sesama penari. Kekompakan ini harus di bentuk dengan latihan yang rutin dan menyamakan karakter antar penari. Emosional penari juga harus di jaga karena terkadang ada penari yang kesurupan.
Gerakan tangan para penari yang sangat cepat membuat kesenian ini semakin menarik untuk ditonton. Kemudian penari dalam kesenian ini terdiri dari 16 orang atau lebih dengan membentuk persegi atau lingkaran. Mereka berbaris dengan rapi kemudian melakukan tarian ini.
Pola lantai yang sering dipakai untuk Tari Topeng Ireng adalah pola lantai garis lurus. Namun terkadang menggunakan bentuk pola lantai garis lengkung. Pola ini bisa bervariasi untuk keperluan daya tarik Topeng Ireng tersebut.
Tarian ini pernah tampil di Swedia pada tahun 2018. Acara tersebut menampilkan kesenian yang berasal dari Indonesia. Hal ini karena acara tersebut bertema Kampung Indonesia, bagaimana cukup membanggakan bukan ?
2. Sejarah Tari Topeng Ireng
Sejarah Topeng Ireng berawal dari larangan masyarakat berlatih silat oleh penjajah Belanda. Masyarakat pun mengembangkan berbagai gerakan silat tersebut menjadi sebuah tarian yang kita kenal dengan nama Topeng Ireng ini. Dari situ, kesenian ini juga disebut Topeng Kawedar, karena gerakannya yang mirip dengan ilmu silat tradisional.
Desa Tuksongo, Borobudur menjadi awal mula berdirinya Topeng Ireng. Pada tahun 50an, kesenian ini terus berkembang di wilayah tersebut hingga memiliki minimal 1 grup Topeng Ireng dalam 21 kecamatan.
Setelah beberapa tahun kemudian, kesenian ini akhirnya melekat di kehidupan Masyarakat Magelang. Lalu tarian ini menyebar hingga ke Kota Temanggung, karena pada saat itu prajurit yang berada di Magelang berpindah ke wilayah Temanggung untuk menumpas penjajah.
Pada awal berdirinya kesenian ini, kostum yang dikenakan penari Topeng Ireng sangatlah sederhana. Mereka hanya menggunakan janur kuning yang terletak pada bagian tangan, kaki dan kepala. Lalu mereka juga mengenakan lonceng atau masyarakat jawa menyebutnya dengan nama klinting yang mereka letakkan pada bagian pinggang.
Kemudian iringan yang dipakai pada tari Topeng Ireng saat itu hanya alat musik berupa bende, suling, dodogan, jedor dan peluit. Dalam penyajiannya, Topeng Ireng menggunakan tembang jawa dengan syair-syair islam untuk lagu Topeng Ireng.
Jadi selain menjadi kesenian tradisional, tarian ini juga menjadi sarana untuk menyebarkan Agama Islam di wilayah Magelang dan sekitarnya. Sehingga pada saat itu, tari Topeng Ireng biasa dipertunjukkan untuk mengiringi arak-arakan mustaka keliling desa pada saat akan membangun masjid.
Memadukan syair islam dan ilmu beladiri silat membuat iringan Topeng Ireng menggunakan musik yang rancak. Namun sejarah Topeng Ireng mulai berubah karena saat ini iringan Topeng Ireng mulai menggunakan lagu campursari dan memadukan unsur musik dangdut. Hal ini membuat syair Topeng Ireng mulai menyimpang dari pakem yang telah ditetapkan.
3. Makna Tari Topeng Ireng
Arti Topeng Ireng berasal dari kata “Toto Lempeng Irama Kenceng”. Kata tersebut memiliki makna “menata lurus dengan irama keras”. Nah oleh sebab itu, saat pertunjukan Topeng Ireng kamu akan melihat penari berbaris lurus dengan iringan musik berirama keras dan penuh semangat.
Selain sebagai sarana untuk menyebarkan agama islam, pertunjukan kesenian ini juga memiliki arti Topeng Ireng yang menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan yang berada di Wilayah Magelang. Dari gerakan dan properti saat menari, kamu bisa melihat kekuatan fisik masyarakat saat bekerja maupun melestarikan alam.
4. Daya Tarik
Tari Topeng Ireng memiliki banyak keunikan sehingga membuat para penonton tertarik untuk menyaksikannya. Salah satu keunikan yang terlihat dari kesenian Topeng Ireng terletak pada kostum para penari.
Kostum yang dikenakan para penari memiliki kesamaan bentuk yang mirip dengan pakaian suku Indian di Amerika. Selain suku Indian, kamu bisa melihat kemiripan kostum tersebut dengan suku Dayak di Kalimantan. Hal inilah yang membuat Topeng Ireng di juluki Dayakan.
Hal menarik lainnya adalah suara lonceng yang berada di kaki para penari. Suara gemerincing yang timul dari lonceng tersebut membuat kesan semangat dan kekompakan penari semakin terlihat. Lonceng ini berjumlah sangat banyak sehingga memerlukan stamina yang prima saat penari melakukan pentas.
Reog Topeng Ireng sebenarnya lumayan mudah untuk kamu pelajari. Namun memerlukan waktu yang agak lama dan butuh kekompakan antara penari yang lain. Kekompakan ini juga menjadi poin utama dan daya tarik saat menarikannya. Lalu pola lantai yang sering dipakai untuk tari Topeng Ireng adalah garis lurus dan gerakan antar pemain kompak, maka akan terlihat tarian yang unik dan penuh semangat.
Daya tarik yang terakhir adalah gerakan dan lagu Topeng Ireng yang tidak monoton. Inovasi dari grup penggarap Topeng Ireng akan melakukan beberapa perubahan guna menarik minat para penonton. Mulai dari iringannya dan Gerakan pasti akan mengalami perubahan seiring perkembangan waktu. Namun hal ini malah merusak pakem seperti yang aku katakan di awal tadi.
5. Kegunaan Kesenian Topeng Ireng
Pada saat ini, pertunjukan Tari Topeng Ireng hanya dilaksanakan ketika ada acara tertentu seperti sukuran, acara pernikahan dan festival tertentu. Biasanya acara seperti kirab budaya, upacara bersih desa, penyambutan tamu, acara sunatan, perayaan tradisi, masyarakat juga akan menampilkan kesenian ini sebagai hiburan.
Bahkan seperti yang aku bilang tadi, saking menariknya tari Topeng Ireng biasa dipertunjukkan untuk bisa tampil di luar negeri. Nah pada event besar tersebut, biasanya para penggarap Topeng Ireng menampilkan penampilan yang terbaik untuk mengenalkan kesenian tradisional Indonesia di kancah internasional.
6. Perlengkapan
Property atau perlengkapan Tari Topeng Ireng memang lumayan banyak dan terlihat meriah. Seperti di awal, yang paling menarik dari kesenian ini adalah kostumnya. Jika kamu melihat pertunjukkannya pasti akan heran mengapa kostum yang dipakai mirip seperti pakaian suku pedalaman seperti Suku Dayak.
Mulai dari bagian kepala, para penari akan mengenakan mahkota yang terbuat dari bulu ayam dan bahan lain. Mahkota yang mirip dengan mahkota miliki suku Indian tersebut akan semakin terlihat menyatu ketika riasan wajah para penari sudah selesai.
Biasanya, mahkota tersebut juga terdapat beberapa hiasan yang membuatnya semakin menarik. Para penggarap seni ini akan menambahkan ukiran kepala rubah atau burung elang agar penari lebih terlihat sangar dan garang.
Kemudian Topeng Ireng juga mengenakan pakaian berupa kaos berwarna hitam sebagai dalaman lalu mengenakan pakaian berbentuk seperti tameng pada bagian luarnya. Pakaian ini juga terlihat meriah berkat banyaknya manik-manik berwarna dominan emas yang berada di kostum tersebut.
Pada bagian kaki, penari akan mengenakan sepatu berwarna hitam dan pada bagian lutut kebawah akan memakai lonceng atau kelinting dengan jumlah sangat banyak. Mungkin tujuan dari menggunakan sepatu tersebut untuk menghindari luka di kaki ketika melakukan gerakan yang cepat dan menahan beratnya kelinting.
Durasi pertunjukan Topeng Ireng memang beragam tergantung kelompok kesenian tersebut. Gerakan yang di dominasi dengan kuda-kuda kuat dan iringan yang dipakai pada tari Topeng Ireng bertempo cepat akan membuat kekompakan penari semakin terlihat menarik.