Gudeg merupakan makanan khas dari Yogyakarta yang berbahan baku Nangka muda dan dimasak selama berjam-jam menggunakan santan. Makanan ini memiliki warna coklat kemerahan karena di masak bersama daun jati. Gudeg terbuat dari Nangka muda sangat cocok disajikan dengan nasi hangat, daging ayam kampung, telur semur, tempe, tahu dan sambal goreng krecek.
Kali ini Nona Merapi akan membahas kuliner iconik dari Yogyakarta. Pembahasan Gudeg dibuat ringkas dan sederhana sehingga bagi yang belum pernah mencicipi makanan khas Jogja ini akan mudah mendapatkan berbagai macam informasi. Tidak perlu panjang lebar lagi, yuk segera simak ulasan tentang gudeg berasal dari daerah Jogja ini.
Gudeg
Gudeg merupakan makanan khas dari daerah Yogyakarta sangat populer sebagai masakan rumahan dan hidangan pesta. Saking populernya, hidangan ini tidak hanya diproduksi secara rumahan saja namun sudah menjadi industri sebagai gudeg kaleng yang tersebar ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini karena makanan khas ini memiliki cita rasa yang gurih dan manis, sehingga sangat cocok untuk lidah masyarakat Indonesia.
1. Sejarah Gudeg
Sampai sekarang sejaranya belum diketahui secara jelas. Beberapa orang mengkaitkan gudeg berasal dari daerah Yogyakarta, yang mana sebagai makanan bangsawan Kraton Yogyakarta. Selain itu, ada yang berpandangan bahwa makanan ini berasal dari pasukan Panembahan Senopati yang sedang membuka Alas Mentaok dan menemukan pohon nangka dan pohon kelapa kemudian diambil buahnya untuk dimasak sehingga menjadi makanan khas ini.
Menurut pandangan tersebut, makanan khas ini ada sebelum Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta berdiri. Konon, saat membuka Alas Mentaok untuk mendirikan Mataram Islam, prajurit menemukan banyak pohon nangka dan pohon kelapa. Kemudian para prajurit mengambil Nangka muda dan kelapa untuk diolah menjadi makanan sebagai santapan bersama.
Kelapa diparut untuk diambil santannya dan dimasak bersama Nangka muda, gula aren, berbagai bumbu dan rempah-rempah pada kuali besar sambil diaduk menggunakan sendok besar mirip dayung. Dari sinilah tercetus istilah hangudeg yang memiliki arti “diaduk-aduk” sehingga pada akhirnya masyarakat mengenal makanan ini dengan sebutan gudeg.
Namun pendapat paling relevan tentang sejarah ini menurtku berasal dari masyarakat setempat zaman dahulu yang mengolah Nangka muda dengan kelapa menjadi makanan dengan cita rasa gurih manis. Hal ini karena pada zaman dahulu bahan baku makanan ini banyak ditemukan pada pekarangan sekitar rumah warga. Nangka muda dan buah kelapa tersebut pada akhirnya diolah dan dikembangkan hingga menjadi gudeg merupakan makanan khas dari daerah Yogyakarta.
2. Ciri Khas
Ciri khas dari makanan tradisional ini adalah rasanya yang manis. Nangka muda yang di masak bersama santan dan gula merah akan menimbulkan rasa yang manis serta gurih. Akan terasa nikmat sekali apabila di makan dengan nasi putih yang masih hangat, opor ayam, semur telur ayam, tahu atau tempe bacem dan tidak boleh ketinggalan, yaitu sambal goreng krecek.
Selain cita rasa yang manis, ciri khas dari masakan ini adalah warnanya coklat kemerahan yang dihasilkan dari cara membuat gudeg agar merah, yaitu dengan daun jati yang dimasak secara bersamaan.
3. Jenis jenis/Varian
Sebagai makanan tradisional yang hingga kini masih ada, tentunya muncul beberapa varian baru supaya orang tidak merasa bosan saat menikmatinya. Berikut ini beberapa jenis jenis/varian makanan khas jogja ini yang tak kalah lezat dan bahan utamanya tidak melulu dari Nangka muda.
- Varian basah (Original)
Varian basah menjadi yang paling populer dan mudah kamu temukan saat di Jogja. Jenis ini merupakan versi original sehingga terdiri dari Nangka muda yang disajikan dengan opor ayam, telur, sambal krecek kemudian disiram dengan kuah kental. Kuah ini berasal dari santan yang bercampur dengan bumbu dan inilah yang menghasilkan julukan varian basah.
- Varian kering
Varian yang kedua adalah gudeg kering, varian ini pada saat penyajian tanpa tambahan kuah kental. Ciri khas dari varian ini adalah rasa manisnya yang kuat dan tekstur Nangka mudanya lebih kesat karena proses pemasakannya memakan waktu lebih lama sehingga santan kelapa, gula merah dan aneka bumbu meresap. Varian ini cocok untuk oleh-oleh karena teksturnya yang kering membuatnya lebih tahan lama.
- Varian kaleng
Ngomongin soal oleh-oleh, mungkin varian ini sangat cocok untuk kamu coba karena pengemasannya dalam bentuk kaleng dan bisa tahan beberapa minggu. Soal rasa masih sama seperti pada umumnya, namun cara penyajiannya harus kamu panaskan selama 5 menit terlebih dahulu.
- Varian manggar
Gudeg manggar terbuat dari manggar atau bunga pohon kelapa yang masih muda. Saat menyantap gudeg manggar, kamu akan menemukan cita rasa yang lebih gurih dan memiliki tekstur akas.
- Gudeg mercon bu tinah
Varian ini mungkin terdengar aneh dan mengerikan, namun varian terbaru ini malah banyak peminatnya lho. Hal ini karena rasanya yang pedas dan meledak-ledak di lidah pada saat menyantapnya. Varian ini sangat cocok untuk penyuka makanan pedas.
- Varian ceker
Sesuai dengan namanya, varian ini menggunakan bahan dasar ceker ayam. Varian ini biasanya disajikan bersama sambal krecek dan areh dengan tambahan lauk seperti opor ayam, tempe bacem hingga telur pindang. Perpaduan ceker ayam yang empuk dengan aneka bumbu bisa menjadi santapan yang lezat bagi penyuka makanan manis.
4. Cara Membuat Gudeg
Resep gudeg terbuat dari Nangka muda ini lumayan banyak dan memasaknya memang lumayan ribet. Berikut ini bahan-bahan yang kamu perlukan dan cara membuat gudeg kaleng.
- Bahan:
1 kg nangka muda
5 butir telur rebus
2 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk
3 cm lengkuas
120 g gula Jawa
5 liter santan sedang
500 ml santan kental - Bumbu:
8 butir bawang merah
5 siung bawang putih
5 butir kemiri
1 sdm ketumbar
1 potong terasi
1/4 sdt jintan
2 sdt garam - Cara Membuat :
langkah pertama adalah memotong Nangka muda berbentuk dadu, lalu rebuslah dengan air mendidih sampai lunak. Sambil menunggu Nangka muda lunak, haluskan semua bumbu dengan blender. Seteah kedua bahan ini siap, masukkan Nangka muda dan telur rebus kedalam panci. Masukkan juga santan, bumbu halus, daun salam, daun jeruk, lengkuas dan gula merah secukupnya. Jika kamu ingin cara membuat gudeg agar merah, silakan tambahkan daun jati muda. Masaklah dengan api sedang sampai semua bumbu meresap dan santannya susut. Tuangkan lagi santan kental dan masak laki sampai santan susut. Setelah matang sajikan dengan pelengkapnya seperti opor ayam, sambel krecek dan tempe/tahu bacem.
5. Penjual Gudeg Terkenal
Di Yogyakarta ada banyak warung gudeg yang terkenal dan memiliki cita rasa yang sangat lezat. Beberapa rekomendasi warung yang dapat kamu kunjungi saat berada di Jogja adalah Gudeg Yu Djum Wijilan, Gudeg Permata Bu Narti, Gudeg Mercon Bu Tinah dll. Harga setiap warung berbeda-beda, yaitu mulai Rp11.000-Rp50.000.